Cerita Singkat dan Sejarah Pringsurat
Nama kecamatan Pringsurat ..
Mungkin bagi sebagian orang masih asing dengan istilah tersebut, namun untuk sebagian besar telah banyak yang mendengar nama ini.
Pringsurat merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten temanggung jawa tengah. Di Desa Pringsurat tidak terlalu banyak penduduknya hanya sekitar kurang lebihnya 22 Kepala Keluarga saja, dan untuk sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani dan pekerjaPabrik untuk saat ini.
Pringsurat merupakan salah satu desa yang terpencil namun saya sebagai warga Desa Pringsurat sangat salut dengan jiwa soaial yang dimilki para warga disini.
Mereka semua tidak pernah memandang rendah orang lain hanya karena tingkat ekonomi, mereka saling bergotong-royong dan saling membantu jika ada satu warga yang berkepentingan.
Mungkin sebagian besar warga yang tinggal di desa ini masih sangat primitive dan masih memegang teguh adat istiadat kebudayaan. Misalnya, rasulan, syawalan,besaran, kenduri dan peringatan-peringatan jawa lainya.
Dan Sebagian besar masyarakat juga telah bekerja dan berumah tangga. Untuk Tingat pendidikan yang ada antara SD,SMP,SMK/SMA, dan ada juga yang perguruan tinggi.
Tidak banyak kegiatan yang dilakukan di desa saya karena pemuda dan pemudi yang ada cukup terbilang sedikit. Mungkin salah satu kegiatan yang masih dilestarikan di desa kami adalah Seni Reog dan Jatilan, kubro, yang di mainkan oleh para pemuda pemudi karangtaruna bahkan orang tua di pringsurat ikut serta memainkan tarian tersebut. Pertunjukan ini merupakan salah satu kebanggaan dari kami karena telah dipentaskan diberbagai daerah. Biasanya dipentaskan saat acara rasulan dan hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri.
Dan setiap seminggu sekali diadakan latihan supaya pementasan dapat memuaskan dan mempelajai tarian-tarian baru.
Seni Reog dan Jatilan di seputar Pringsurat sebenarnya sudah ada dari zaman dahulu namun sempat fakum karena tidak ada generasi yang mau meneruskan. Namun sekitar tahun terakhir ini para pemuda karang taruna berniat membangun kembali kesenian tradisional itu kembali yang terdiri dari penari pria dan wanita. Dan sampai saat ini seni jatilan dan kubro masih dilestarikan di Pringsurat.
Selain melestarikan kebudayaan Indonesia kegiatan tersebut menjadi kebanggan tersendiri bagi desa kami. Selain itu Desa Pringsurat juga pernah mendapat pengharggan juara Hutan Rakyat tingkan nasinal bahkan Internasional yang dilaksanakan beberapa tahun yang lalu. Di seputar pringsurat memang terletak diantara sawah-sawah, kebun bahkan hutan, sehingga banyak sekali tanaman pohon-pohon besar yang dapat menyerap polusi-polusi udara yang menyebar.
Walaupun begitu warga tidak berpangku tangan sehingga dapat menciptakan sebuah kelompok bubut kayu demi memanfaatkan kayu yang ada. Namun sekarang ini kegiatan tersebut terhenti karena tidak adanya generasi yang meneruskan usaha tersebut, sedangkan kegitan itu sangat bermanfaat bagi semua warga agar dapat mengkerasikan kreatifitasnya masing-masing.
Pringsurat adalah Desa terpencil dan bukan kawasan perkotaan namun banyak memiliki nilai kehidupan yang tinggi,dan tak heran kalau pringsurat ini dianggap pelosok bagi sebagian besar orang, namun bagi kami merupakan kebanggan kami, Pringsurat telah menjadi saksi bagi kehidupan kami.dan masyarakat yang tinggal di sekitaran pringsurat.
Jadi marilah kita bangga, kita lestarikan dan kita harumkan nama desa kita, karena disitulah kita dewasa. Mungkin hanya itu sedikit cerita tentang desaku yaitu Pringsurat.
Kalaupun ada yang penasaran silahkan berkunjung di Desa kami untuk melihan nilai-nilai kehidupan kami yang masih kental dengan khas pedesaan.
Inilah dan akhirnya saya ucapkan “ Sekian dan Terimakasih “ .
Mungkin bagi sebagian orang masih asing dengan istilah tersebut, namun untuk sebagian besar telah banyak yang mendengar nama ini.
Pringsurat merupakan salah satu desa yang terpencil namun saya sebagai warga Desa Pringsurat sangat salut dengan jiwa soaial yang dimilki para warga disini.
Mereka semua tidak pernah memandang rendah orang lain hanya karena tingkat ekonomi, mereka saling bergotong-royong dan saling membantu jika ada satu warga yang berkepentingan.
Mungkin sebagian besar warga yang tinggal di desa ini masih sangat primitive dan masih memegang teguh adat istiadat kebudayaan. Misalnya, rasulan, syawalan,besaran, kenduri dan peringatan-peringatan jawa lainya.
Dan Sebagian besar masyarakat juga telah bekerja dan berumah tangga. Untuk Tingat pendidikan yang ada antara SD,SMP,SMK/SMA, dan ada juga yang perguruan tinggi.
Tidak banyak kegiatan yang dilakukan di desa saya karena pemuda dan pemudi yang ada cukup terbilang sedikit. Mungkin salah satu kegiatan yang masih dilestarikan di desa kami adalah Seni Reog dan Jatilan, kubro, yang di mainkan oleh para pemuda pemudi karangtaruna bahkan orang tua di pringsurat ikut serta memainkan tarian tersebut. Pertunjukan ini merupakan salah satu kebanggaan dari kami karena telah dipentaskan diberbagai daerah. Biasanya dipentaskan saat acara rasulan dan hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri.
Dan setiap seminggu sekali diadakan latihan supaya pementasan dapat memuaskan dan mempelajai tarian-tarian baru.
Seni Reog dan Jatilan di seputar Pringsurat sebenarnya sudah ada dari zaman dahulu namun sempat fakum karena tidak ada generasi yang mau meneruskan. Namun sekitar tahun terakhir ini para pemuda karang taruna berniat membangun kembali kesenian tradisional itu kembali yang terdiri dari penari pria dan wanita. Dan sampai saat ini seni jatilan dan kubro masih dilestarikan di Pringsurat.
Selain melestarikan kebudayaan Indonesia kegiatan tersebut menjadi kebanggan tersendiri bagi desa kami. Selain itu Desa Pringsurat juga pernah mendapat pengharggan juara Hutan Rakyat tingkan nasinal bahkan Internasional yang dilaksanakan beberapa tahun yang lalu. Di seputar pringsurat memang terletak diantara sawah-sawah, kebun bahkan hutan, sehingga banyak sekali tanaman pohon-pohon besar yang dapat menyerap polusi-polusi udara yang menyebar.
Walaupun begitu warga tidak berpangku tangan sehingga dapat menciptakan sebuah kelompok bubut kayu demi memanfaatkan kayu yang ada. Namun sekarang ini kegiatan tersebut terhenti karena tidak adanya generasi yang meneruskan usaha tersebut, sedangkan kegitan itu sangat bermanfaat bagi semua warga agar dapat mengkerasikan kreatifitasnya masing-masing.
Pringsurat adalah Desa terpencil dan bukan kawasan perkotaan namun banyak memiliki nilai kehidupan yang tinggi,dan tak heran kalau pringsurat ini dianggap pelosok bagi sebagian besar orang, namun bagi kami merupakan kebanggan kami, Pringsurat telah menjadi saksi bagi kehidupan kami.dan masyarakat yang tinggal di sekitaran pringsurat.
Jadi marilah kita bangga, kita lestarikan dan kita harumkan nama desa kita, karena disitulah kita dewasa. Mungkin hanya itu sedikit cerita tentang desaku yaitu Pringsurat.
Kalaupun ada yang penasaran silahkan berkunjung di Desa kami untuk melihan nilai-nilai kehidupan kami yang masih kental dengan khas pedesaan.
Inilah dan akhirnya saya ucapkan “ Sekian dan Terimakasih “ .
Komentar
Posting Komentar